ILMU HI (HUBUNGAN INTERNASIONAL)

Ilmu Hubungan Internasional merupakan disiplin ilmu yang konvergen. Artinya, Hubungan Internasional mengumpulkan teori teori dari disiplin ilmu lain seperti politik, sosiologi, administrasi Negara dll, sehingga terbentuk suatu kesimpulan teori. Dewasa ini Hubungan Internasional merupakan disiplin atau cabang ilmu pengetahuan yang sedang tumbuh. Dengan kata lain, Hubungan Internasional merupakan disiplin ilmu yang masih dalam proses, dalam artian sedang berkembang




Pada awal proses perkembangannya, ada diantara para sarjana Hubungan Internasional yang berpendapat bahwa ilmu Hubungan Internasional mencakup semua hubungan antar Negara. Pendapat para sarjana Hubungan Internasional tsb antara lain:

Pendapat dari Schwarzenberger yang menyatakan bahwa ilmu Hubungan Internasional adalah bagian dari sosiologi yang khusus mempelajari masyarakat internasional.

Secara khusus, Hoffman menyatakan bahwa ilmu Hubungan Internasional sebagai subyek akademis terutama memperhatikan hubungan politik antar Negara.adanya kata “terutama” dalam defenisi arti sempit ini menunjukkan bahwa di samping Negara, ada juga pelaku internasional, transnasional atau supranasional lain seperti PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), MNC (Multi National Corp.), dlll.

Disiplin ilmu Hubungan Internasional berkembang terutama di amerika serikat dan di inggris. Sedangkan di Negara Negara eropa lainnya, orang bersikap lebih hati hati untuk menyimpang dari disiplin disiplin yang lebih dulu ada. Proses perkembangan disiplin ilmu Hubungan Internasional sbb:

Sebelum Perang Dunia I, mata kuliah dalam bidang ilmu ini terbatas pada sejarah diplomasi, hokum internasional dan ekonomi internasional.

Setelah Perang Dunia II, ditambah dengan kuliah Hubungan Internasional dan organisasi internasional.

Dalam tahun 1930-an politik internasional, geografi politik adan opini public mulai banyak mendapat perhatian, khususnya di Amerika dan di Inggris. Kecenderungan ini disebabkan oleh pengetahuan tentang aspek aspek hubungan antar Negara ini dapat membantu usaha tercapainya perdamaian dunia saat itu.

Setelah Perang Dunia II dan pembentukan Perserikatan Bangsa Bangsa telah memberikan dorongan baru kepada ilmu pengetahuan ini, bahkan telah menyebabkan timbulnya gagasan pemeritahan dunia. Akhirnya pada tahun 1940-an dunia mengalami perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an perkembangan studi hub.internasional makin kompleks dengan makin kuatnya peran Negara Negara di luar amerika serikat dan uni soviet dalam kancah Hubungan Internasional.

Pada tahun 1980-an, pola Hubungan Internasional masih bersifat state centric (bipolar).

Pada decade 1980-an, studi Hubungan Internasional adalah studi tentang interaksi yang terjadi antara Negara Negara yang berdaulat di dunia, juga merupakan studi tentang actor bukan Negara yang perilakunya mempunyai pengaruh terhadap kehidupan Negara Negara. Hubungan Internasional mengacu pada segala aspek bentuk interaksi.

Corak perkembangan ilmu Hubungan Internasional muncul pada tahun 1990-an, setelah runtuhnya uni soviet-sebagai Negara komunis utama. Dengan berakhirnya perang dingin yang ditandai oleh keruntuhan rezim komunis Uni Sovyet, maka dunia dipenuhi oleh harapan harapan akan terciptanya tata dunia baru yang lebih damai, aman dan sejarahtera. Kini masalah masalah pembangunan dan kerjasama ekonomi menjadi agenda utama dalam politik internasional.

Menjelang tahun 2000 atau pasca pernag dingin sebenarnya telah dikaji mendalam oleh OECD (the Organization for Economic Cooperation and Development) pada tahun 1980 yang menyatakan bahwa perimbangan kekuatan global antara berbagai Negara dan kelompok akan berubah secara mendasar menjelang tahun 2000. kini dengan berakhirnya perang dingin, dunia berada dalam masa transisi. Hal itu membawa dampk bagi studi Hubungan Internasional. Salah satu metode yang popular yang digunakan untuk menganalisis kecenderungan Hubungan Internasional kontemporer adalah dengan melihat pola pola hubungan yang mengindikasikan adanya kesinambungan dan perubahan dalam semua aspek hubugan internasional.

Dengan demikian Hubungan Internasional kontemporer dapat dimaknai sebagai interaksi yang melibatkan fenomena sosial – menyangkut aspek ideology,politik, hokum, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan- yang melintasi batas nasional suatu Negara anatara actor actor baik yang bersifat pemerintahan maupn non pemerintahan, termasuk kajian mengenai kondisi kondisi relevan yang mengitari interaksi tersebut. Hubungan Internasional kontemporer tidak hanya memperhatikan politik anatr Negara tetapi juga dengan subyek lain seperti interdependensi ekonomi, hak asasi manusia, perusahaan transnasional, organisasi internasional, lingkungan hidup, ketimpangan gender, keterbelakangan dan lainlain.

Hubungan Internasional saat ini semakin kompleks. Interaksi tidak hanya dilakukan antar Negara saja melainkan juga actor actor lain yang juga mempunyai peranan berpengaruh dalam Hubungan Internasional. Actor actor lain tersebut misalnya, organisasi internasional, multinational corporations (MNCs), organisasi lingkuangan, kelompok kelompok teroris, yang semuanya merupakan bagian dari politik dunia. Interaksi yang kompleks dan melintasi batas Negara itu membuat batasan batasan politik tidak lagi menjadi penghalang efektif dalam Hubungan Internasional.

Dinamika Hubungan Internasional pad satu dasawarsa terakhir ini menunjukkan berbagai kecenderungan baru yang sangat berbeda dengan masa masa sebelumnya. Ada banyak contoh yang dapatkita sebut untuk memperkuat pernyataan di atas. Seperti berakhirnya perang dingin, mengemukanya isu isu baru yang secara signifikan telah mengubah wajah dunia seperti kelompok etnis, munculnya terorisme internasional, mengemukanya globalisasi dengan segala aspeknya, regionalisasi di berbagai penjuru dunia dan kecenderungan internasionalisasi isu isu local.

Signifikansi kerangka peubahan dalam Hubungan Internasional muncul karena adanya tuntutan kepada para penempuh studi Hubungan Internasional untuk dapat menggambarkan, menjelaskan, dan bahkan memprediksi bagaimana fenomena Hubungan Internasional. Namun, upaya ilmiah yang selama ini dilakukan barulah sampai pada tahap menjelaskan dan menerangkan berbagai perubahan yang terjadi dalam Hubungan Internasional.

Perubahan perubahan yang terjadi dalam Hubungan Internasional meliputi lima bagian utama, yaitu actor (pelaku Hubungan Internasional); tujuan para actor; power;hirarki interaksi; dan system internasional itu sendiri. Disamping terjadinya penambahan actor (Negara) terjadi pula penambahan secara signifikan pada jumlah actor non Negara seperti MNCs, International Governmental Organizations (IGOs) dan bahkan kelompok kelompok individu lintas batas Negara seperti kelompok teroris internasioanl dll.

Tujuan setiap actor (Negara) adalah power. Dalam studi disiplin Hubungan Internasional, power adalah salah satu konsep yang paling sering dgunakan sekaligus pula menjadi salah satu konsep yang paling controversial dan sulit untuk didefenisikan. Menurut Arnold Schwarzenberger, power merupakansalah satu factor utama dalam Hubungan Internasional. Menurutnya, kelompok kelompok masyarakat (Negara) dalam suatu system internasional akan melakukan apa yang merka kuasai lebih secara fisik daripada apa yang seharusnya mereka lakukan secara moral.

Para teoritisi Hubungan Internasional juga masih terus memperdebatkan pendekatan pendekatan yang digunakan untuk menghasilkan suatu konseptualisasi peringkat analisis. Secara umum, para teoritisi Hubungan Internasional yang membahas konsep ini terbagi ke dalam tiga aliran utama. Aliran behavioral misalnya, menyatakan bahwa perkembangan Hubungan Internasional agak terhambat karena kegagalan Hubungan Internasional dalam membangun sebuah pendekatan yang sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisis data mengenai aktivitas system internasional dan Hubungan Internasional. Dilain pihak, aliran neorealist berpandangan bahwa kaum behavioralist yang gagal menghargai karakteristik dari teori system. Sementara pihak constructivist menuduh aliran neorealist lah yang gagal menarik suatu garis tegas antara struktur system dan struktur komponen komponen dalam unit system dalam peringkat analisis.

Paradigma merupakan pijakan dasar u/menjelaskan fenomena, masalah masalah Hubungan Internasional atau politik tertentu. Paradigma dalam hubungan internasionl dibagi atas:

Paradigma realis yaitu Negara adalah actor utama dalam Hubungan Internasional yang bersifat rasional.

Paradigma idealis yaitu bersifat normative, apa yang seharusnya terjadi, pentingnya peran prinsip prinsip, hokum dan organisasi internasional.

Paradigam pluralis yaitu memandang Hubungan Internasional tidak hanya terbatas pada hubungan antar Negara saja tetapi jugamerupakan hubungan antara individu dan kelompok kepentingan diaman Negara tidak selalu menjadi actor tunggal.

Paham liberalis, berpendapat bahwa Negara bukan satu satunya actor dalam Hubungan Internasional. Selain ituterdapat juga actor non Negara yang berpengaruh.

Paradigma merkantilisme, memandang bahwa dalam Hubungan Internasional Negara Negara saling bersaing u/memenuhi kepantingan ekonominya masing masing.

Paradigma radikal, berpendapat bahwa negarabukan satusatunya actor dalam Hubungan Internasional,selain Negara, terdapat actor non Negara yang mempunyai pengaruh.

BacA jUgA iNi



Category:

0 comments:

Post a Comment